Anda belum login [ Login ]
Resource » Berita Terkini | Artikel | Download
Cari di Arsip:

Wanita, Makhluk Langka di Dunia Teknologi

Tanggal: 27 Mar 2015
Sumber: Adi Fida Rahman - detikinet

NamaDomain.com,

http://images.detik.com/content/2015/03/27/398/myrna46.jpgMirna Adriani (adi/detikINET)

Jakarta - Yahoo, HTC, Xerox, dan Hewlett-Packard adalah contoh perusahaan yang memiliki nakhoda seorang wanita. Ini tentu menjadi bukti sahih bahwa kaum hawa tak kalah bersaing dengan kaum adam di jagat teknologi.

Namun tetap saja sulit menampik jika dunia IT masih didominasi pria, begitu pun yang terjadi di Indonesia. Tanpa mengurangi rasa hormat, memang tak sedikit wanita yang berkecimpung di dunia IT. Namun tetap saja jika dibandingkan apple to apple, jumlahnya masih kalah dengan pria. Apa penyebabnya? 

Menurut Dekan Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) Universitas Indonesia (UI) Mirna Adriani, minat wanita terhadap teknologi memang tidak besar. Ia mencontohkan saat dirinya menimba studi S3 di Universitas Glasgow, dari 10 mahasiswa hanya dirinya yang perempuan. Kondisi tersebut juga tercermin dari jumlah mahasiswi yang menimba ilmu di Fasilkom UI. 

Saat ini Fasilkom UI memiliki dua program studi (prodi), Ilmu Komputer dan Sistem Informasi. Masing-masing prodi memiliki 100 mahasiwa dan cuma 30% di antaranya yang perempuan. Minimnya jumlah tersebut, menurut Mirna, bisa dikarenakan banyak hal. Salah satunya sedikitnya pemahaman masyarakat mengenai dunia IT. 

"Banyak orang berpersepsi bahwa belajar ilmu komputer itu sulit dan tidak cocok untuk perempuan. Selain itu tidak sedikit pula orang yang bertanya masa depan bagi mereka yang menuntut ilmu di bidang komputer," terangnya.

"Waktu acara orientasi, ada mahasiswi saya bercerita ia ditanya keluarga dan teman-temannya kenapa masuk ke Fasilkom, padahal seorang perempuan dan akan jadi apa ke depannya? Namun karena minatnya, ia tetap teguh akan pilihannya dan senang akhirnya bisa masuk Fasilkom UI," lanjutnya.

Mirna tidak menampik, belajar mengenai komputer terbilang sulit. "Kalau dibilang susah, ya susah. Tapi apakah fakultas lain tidak susah?" tegasnya.

 

Ia pun mengenang saat dirinya masih berstatus mahasiswi. Ia dan teman-temannya kerap begadang mengerjakan coding, menulis program dan tugas lainnya. "Sangat menyita waktu. Kadang untuk menemukan satu kesalahan kecil pada sebuah pemprograman butuh waktu beberapa hari. Karena harus dikumpulkan besok, akhirnya kita tidak tidur untuk menyelesaikannya. Namun ya itulah tantangannya menjadi seorang calon computer scientist" ujarnya. 

Bicara peluang, dunia IT sejatinya memiliki potensi yang sangat menjanjikan. "Sekarang siapa yang tidak menggunakan smartphone? Berapa banyak aplikasi yang perlu dikembangkan karena kondisi tersebut? Jadi lapangan pekerjaannya akan sangat luas," Mirna mengungkapkan.

"Belum lagi sebentar lagi kita menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). Tentu lapangan pekerjaan lebih banyak lagi. Orang Indonesia dapat (lebih terbuka) berkarier di Singapura, Malaysia dan sebagainya. Jadi IT masa depannya sangat cerah," sambungnya. 

Untuk meningkatkan minat perempuan terhadap dunia teknologi pun dinilai harus dimulai dari keluarga. Selanjutnya pihak sekolah turut memberikan pengenalan dasar dunia IT kepada para murid. Perusahaan IT juga harus pula berpartisipasi, seperti yang dilakukan pihak Twitter.

Perusahaan yang dipimpin Dick Costolo ini tengah getol membuat program untuk mendorong minat kaum hawa menuntut ilmu di bidang teknologi. Pasalnya di Amerika Serikat, animo anak perempuan belajar IT tengah merosot. Namun Twitter tak ingin menghadirkan program tersebut hanya sebatas di Negara Paman Sam. Mereka pun mau menerapkannya di Indonesia lewat program beasiswa #Twitter4WaniTEk.

"Lewat program #Twitter4WaniTEk, pihak Twitter akan memberikan beasiswa yang dikhususkan bagi mahasiswi tingkat dua Fasilkom UI," terang Mirna.

Akan ada 5 mahasiswi selama 3 tahun yang akan mendapat beasiswa tersebut. Syaratnya mereka harus dari keluarga kurang mampu atau mereka yang memiliki nilai dan prestasi akedemi yang baik. Diharapkandengan berjalannya program ini dapat mewujudkan misi Fasilkom untuk menarik minat perempuan mendalami dunia IT.

"Karena salah satu tujuan Fisilkom UI ingin memberikan kesempatan pendidikan ilmu komputer yang merata demi mewujudkan hidup yang lebih baik," tutup Mirna.