Anda belum login [ Login ]
Resource » Berita Terkini | Artikel | Download
Cari di Arsip:

Kominfo Sasar 2.000 Pedagang Pasar di Bandung Go Online

Tanggal: 18 Oct 2019
Sumber: Mochamad Solehudin - detikInet

NamaDomain.com,

Bandung - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menargetkan sebanyak 2.000 pedagang pasar di Kota Bandung bisa mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan lapak jual beli online. Hal itu, diharapkan bisa meningkatkan geliat ekonomi para pelaku usaha.

Kepala Seksi Pengembangan dan Fasilitasi Platform Perdagangan, Direktorat Ekonomi Digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika Puti Adella Elvina menyatakan, dorongan agar pedagang pasar tradisional sebagai upaya pengembangan ekonomi digital yang sudah dimulai sejak 2017 lalu.

Salah satu program yang digulirkan untuk menarik minat para pedagang memanfaatkan lapak jual beli online melalui 'Gerebeg Pasar UMKM Go Online'. Secara nasional pihaknya menargetkan bisa menjaring 8 juta pelaku usaha terutama pedagang pasar bisa memanfaatkan marketplace.


"Target kita 8 juta (pedagang bisnis online se-Indonesia). Kita kerja sama dengan beberapa marketplace. Program ini sudah diadakan di 15 kabupaten/kota," katanya, saat ditemui di Pasar Sarijadi, Kota Bandung, Kamis (17/10/2019).

Dia menuturkan, program 'Grebeg Pasar UMKM Go Online' di Kota Bandung akan digelar enam pasar tradisional. Mulai dari Pasar Baru, Banceuy, Andir, Kosambi, Cicadas dan Palasari.

"Di enam pasar itu kita targetkan bisa menjaring 2.000 pedagang bisa memanfaatkan marketplace dalam bisnisnya," ucapnya.

Tujuan dari program "Grebeg Pasar UMKM Go Online", ia mengungkapkan agar pedagang pasar bisa bertransformasi bisnis di segmen online sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan. Selama ini, menurutnya para pedagang pasar relatif kurang melek terhadap perkembangan teknologi.

Oleh karena itu, pihaknya melakukan sosialisasi dan literasi kepada para pedagang pasar serta membuka akses ke pasar yang lainnya. Keenam pasar tersebut yaitu Pasar Banceuy, Kosambi, Pasar Cicadas, Pasar Palasari, Pasar Andir dan Pasar Baru.

"Diharapkan mereka (pedagang) punya toko secara online dan offline," ungkapnya.


Sementara itu, Kepala Bidang Distribusi Perdagangan dan Pengembangan E-Commerce, Dinas Perdagangan dan Industri kota Bandung, Meiwan Kartiwa menambahkan sejak 2017 sudah membina 410 pelaku usaha yang melakukan kegiatan bisnis di marketplace. Pihaknya terus melakukan pendampingan.

"Sampai saat ini mereka aktif berjualan," katanya. Dirinya menambahkan, para pelaku usaha tersebut berbisnis di bidang pakaian, craft dan bukan produk basah yang dijual. Selain itu, mereka bukan berasal dari pedagang pasar.

Terkait dengan peningkatan omzet, dirinya mengaku belum mengetahui persis peningkatannya. Namun pihaknya akan segera meminta ke salah satu marketplace yang bekerja sama. (fyk/fay)