Anda belum login [ Login ]
Resource » Berita Terkini | Artikel | Download
Cari di Arsip:

BSSN Siaga Ancaman Cyber 'Brain Wash'

Tanggal: 06 Nov 2019
Sumber: Aisyah Kamaliah - detikInet

NamaDomain.com,

Jakarta - Ancaman hoax dan disinformasi yang ada di era cyber menambah panjang daftar tantangan keamanan siber, termasuk dari sisi konsentrasi pada keamanan negara.

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letnan Jendral (Purn.) Hinsa Siburian menjelaskan, sejalan dengan peraturan presiden, BSSN hadir mengatur keamanan cyber yang sesuai UUD 45 untuk melindungi dan memajukan kesejahteraan bangsa.

"Bila kemungkinan ancaman dari darat, laut dan udara sudah TNI, di masyarakat ada kepolisian, kalau ancaman dari cyber maka BSSN punya tugas untuk itu. Kami ingin menjelaskan keamanan BSSN," jelasnya di sela acara Cyber Security Indonesia 2019, di Assembly Hall Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (6/11/2019).


Ia menjelaskan, ada ancaman dengan sasaran fisik seperti hardware dan software yang melumpuhkan fungsi pada suatu sistem elektronik. Jadi, ini adalah serangan yang bentuknya menyerang infrastruktur seperti ESDM, TIK, transportasi sampai pemerintahan.


"Ada juga serangan non fisik. Saya rasa sering kita dengar dan memang kita hadapi yaitu yang mengubah mindset dari pihak berkepentingan melakukannya. Kita lihat yang diubah itu pasti emosi, sikap tingkah laku, opini bisa berubah, motif bisa berubah dan bisa membentuk manusia menjadi keinginan yang melakukan galangan," jelas Hinsa.

Hinsa menuturkan, tentunya hal ini tak hanya dihadapi Indonesia, namun terjadi di berbagai negara di seluruh dunia. Namun dia juga menegaskan bahwa adanya serangan terhadap keamanan siber, bukan berarti salah dari kemajuan siber itu sendiri.

"Cyber hanya jadi sarana penyalur informasi dan keinginan pihak yang ingin mengubah. Cyber bisa untuk kebaikan atau sebaliknya untuk hal tertentu," ujarnya.


"Kita harus memperkuat pusat kekuatan kita, Indonesia dan bagaimana caranya Pancasila jangan dirongrong oleh cyber non fisik ini. Kami harus berkolaborasi dengan semua pihak dan masyarakat Indonesia," tutupnya. (rns/rns)