Anda belum login [ Login ]
Resource » Berita Terkini | Artikel | Download
Cari di Arsip:

Usaha Google Amankan Password Pengguna

Tanggal: 25 Jun 2020
Sumber: Anggoro Suryo Jati - detikInet

NamaDomain.com, Jakarta -

Mark Risher, direktur senior untuk account security, identity, and abuse di Google menyebut password sebagai salah benda paling berbahaya yang ada di internet.
Menurutnya, password memang sangat penting untuk mengamankan dan membantu pengguna untuk login ke aplikasi dan situs. Bahkan menjadi salah satu (atau bahkan yang paling utama) cara untuk mengamankan akun seseorang.

Karena itulah Google selama beberapa tahun belakangan berusaha untuk meningkatkan keamanan password, atau sekadar mengurangi kerusakan yang terjadi akibat bocornya password seseorang.

Salah satu caranya adalah fitur Password Checkup, yang kini sudah digabungkan ke dalam dashboard Security Checkup dan terintegrasi di semua akun Google, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (24/6/2020).

Tujuannya adalah untuk memperingatkan para pengguna Google agar tak menggunakan password yang sama untuk beberapa akun berbeda. Menurut Google, saat ini 52% pengguna memakai password yang sama untuk beberapa akun berbeda.

Lebih parahnya, ada 13% pengguna yang menggunakan password yang sama untuk semua akun yang mereka miliki. Bahkan menurut Microsoft pada 2019 lalu, ada 44 juta akun Microsoft yang sudah tersebar di dunia maya.

Ya, menggunakan password yang sama memang adalah salah satu cara --sering dianggap paling mudah -- untuk mengingat kata yang rumit, kombinasi angka dan simbol yang dipakai untuk password.

Namun sekali password tersebut bocor, maka hacker bisa dengan mudah menggunakan password itu untuk login ke akun-akun lain yang memakai password sama, tak peduli seberapa rumit kombinasi yang dipakai untuk membuat password tersebut.

Untuk itulah selama beberapa tahun belakangan Google secara proaktif mengajak penggunanya membuat password yang lebih aman menggunakan Password Checkup. Fitur ini bisa mengecek apakah password yang dipakai itu pernah menjadi korban pembobolan dan disebar di internet.

Fitur ini pertama diluncurkan dalam bentuk ekstensi untuk Chrome pada Februari 2019, kemudian digabungkan ke dalam Google Account pada Oktober 2019, dan terintegrasi dengan Chrome pada Desember 2019.

Sebenarnya Google bukan satu-satunya perusahaan yang mempunyai fitur semacam ini. Namun posisi mereka yang mempunyai sangat banyak pengguna tentu akan membawa fitur keamanan ini ke skala yang lebih besar, terlebih lagi kini sudah diintegrasikan ke Chrome dan Google Account.

Dengan Password Checkup ini seharusnya bisa membuat pengguna tersadar kalau ada passwordnya yang sudah tak lagi aman dan segera mengganti password tersebut. (asj/fay)